Berani Berbeda Dari yang Lain

Our Impact / 19 December 2017

Kalangan Sendiri

Berani Berbeda Dari yang Lain

Lusiana Official Writer
3697

“Pada usia 15 tahun, papa Tian meninggal dunia, dan sejak saat itu mamanya jadi sering sakit-sakitan sehingga Tian merasa Tuhan tidak pernah ada untuk dia. Setelah itu, Tian mulai terpengaruh dengan pergaulan bebas dari teman-temannya. Kadang-kadang, dua atau tiga hari ia ikut-ikutan minum alkohol hingga mabuk dan melakukan hubungan suami istri dengan banyak perempuan, bahkan ia bisa seminggu menginap hanya untuk memuaskan keinginannya tersebut. Di saat banyak orang memilih karir atau kuliah pasca SMA, Tian memilih menganggur dan malah semakin terikat dengan kebiasaan tersebut. Bukan tidak ada imbasnya, setahun setelah Tian lulus SMA, pacar Tian hamil sehingga mereka terpaksa menikah.

 

Tahun demi tahun berlalu, Tian dikaruniai dua orang anak. Namun, kebiasaan lama Tian masih juga belum bisa berubah. Tian justru makin gencar melakukan perselingkuhan. Botol miras di tangan juga tidak bisa terlepas dari padanya. Hingga pada suatu malam, secara tidak sengaja Tian menonton sebuah tayangan di televisi yang menceritakan pengalaman pribadi seseorang, yang sedang mencari kebahagiaan di dalam hidupnya. Di akhir tayangan, Tian mengikuti kata-kata si pembawa acara tanpa tahu maksud dari yang dilakukannya itu. Sesudah itu, Tian merasa ada kedamaian memenuhi hatinya. Oleh karena itu, dia memberanikan diri menghubungi nomor yang tertera di layar televisi dan melakukan konsultasi. Rupanya nomor tersebut merupakan sebuah layanan konseling Sahabat 24 yang tersedia selama 24 jam.

 

Beberapa kali Tian melakukan konseling, akhirnya Tian mengambil keputusan untuk tidak lagi menjadi sama seperti teman-temannya, yaitu hidup dalam kebiasaan yang memberatkan dirinya. Ia ingin mendapatkan kedamaian dan ketenangan yang sejati. Ia bertekad untuk berhenti minum alkohol dan setia kepada istri serta putra dan putrinya. Meskipun itu semua mendatangkan resiko baginya, tapi ia berkomitmen penuh untuk hidup di dalam Tuhan. Hasilnya, bukan hanya kedamaian saja yang ia dapatkan, tetapi beragam mujizat tidak ada hentinya melindungi keluarga kecil Tian.”

 

Acap kali kita mendengar banyak orang berkata, “sulit bagi saya untuk menghindari pengaruh buruk teman-teman saya. Saya terpaksa harus ikut-ikutan dengan mereka. Jika tidak, saya akan dikucilkan dan dianggap aneh.” Pernyataan-pernyataan ini sebenarnya akan menjadi keliru bagi siapapun yang telah merasakan kasih Tuhan di hidup mereka. Seperti pengalaman Tian di atas, bersedia mengenal Tuhan dan hidup di dalam-Nya berarti mengijinkan Tuhan yang berkarya di dalam hidupnya sehingga ia tidak perlu lagi merasa takut jika suatu saat nanti banyak orang menghakimi keputusannya. Jika sudah sampai pada tahap ini, untuk apa lagi kita harus dipengaruhi oleh dunia? Sebaliknya, kitalah yang seharusnya menjadi pengaruh positif, yang berbeda, dan yang menggarami dunia. Mari menjadi berbeda dan menjadi dampak positif untuk banyak orang di bangsa ini sebagai Mitra CBN. Daftarkan diri Anda melalui formulir di bawah artikel ini atau SMS ke 081.5965.5960 ketik JC # Nama Lengkap # Email. Anda telah dipanggil untuk menjadi garam dan terang dunia serta perpanjangan tangan Tuhan atas hidup banyak orang yang belum mengenal kasih Tuhan.

Halaman :
1

Ikuti Kami